1. Definisi
Kehamilan
Kehamilan adalah masa
dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan. Masa kehamilan
didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki
dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. (Depkes RI, 2009).
2.
Perubahan
tubuh ibu selama kehamilan.
Pada masa kehamilan
terjadi perubahan pada tubuh ibu yang erat kaitannya dengan keluhan-keluhan
selama kehamilan, yaitu :
a. Perubahan
payudara
Payudara dan puting jadi lebih
lembut sekitar tiga minggu setelah pembuahan terjadi, kadang-kadang payudara
terasa membengkak, mirip yang ibu rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara
ini karena kelenjar-kelenjar air susu membesar dan menyimpan lemak sebagai
persiapan menyusui. Puting payudara dan daerah sekitar berwarna gelap.
b. Peningkatan
berat badan
Pada akhir trimester pertama ibu
akan kesulitan untuk memasang kancing rok atau celana panjang. Hal itu bukan
berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim berkembang
dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang
menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh akan
menahan air.
c. Kram perut
Kram perut sering terjadi pada awal
kehamilan serta akan terus berlangsung sampai rahim terletak di bagian tengah
dan disangga dengan baik oleh tulang panggul (pada triwulan kedua). Kontraksi
rahim sering terjadi secara teratur, sering dengan meningkatnya olah raga yang
ibu lakukan selama hamil, saat berhubungan intim atau karena perubahan posisi
dari tidur ke berdiri.
d. Sering buang
air kecil
Begitu haid terlambat 1-2 minggu
biasanya ada dorongan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena
meningkatnya peredaran darah ketika hamil dan tekanan pada kandung kemih akibat
membesarnya rahim, walaupun sering buang air kecil ibu harus tetap minum banyak
agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh. Sering buang air kecil juga
dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan, saat kepala bayi sudah
masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih.
e. Sembelit
(susah buang air besar)
Selama kehamilan usus lebih rileks
bekerja sehingga dorongan untuk mengeluarkan sisa kotoran agak terlambat.
f. Ngidam
Sejak awal kehamilan dorongan untuk
ngemil atau makan makanan tertentu sering muncul pada ibu hamil. Keinginan
untuk ngemil mungkin saja muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit
demi sedikit tetapi sering.
g. Mual dan
muntah
Mual dan muntah sering terjadi di
pagi hari walaupun keadaan yang dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil dapat
muncul setiap saat. Mual dan muntah dipicu oleh bau makanan atau parfum
tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena
perubahan hormon dalam tubuh, biasanya berlangsung selama 3 bulan pertama
kehamilan dan berhenti begitu masuk bulan ke 4.
3.
Keluhan Umum Saat Hamil dan Cara
Mengatasinya
Keluhan umum
saat kehamilan menurut Depkes RI 2009 adalah sebagai berikut :
a.
Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan
bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada rasa gatal dan tidak tercium bau
yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin
dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering. Keputihan berbau dan
terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.
b.
Nyeri pinggang
Kehamilan juga mempengaruhi
keseimbangan tubuh karena cenderung untuk berat dibagian depan. Untuk
menyeimbangkan berat tubuh maka ibu akan berusaha untuk berdiri dengan tubuh
condong ke belakang. Oleh karena itu ibu akan merasakan nyeri di bagian
pinggang, cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
1)
Berolahraga dengan senam hamil atau
berjalan kaki sekitar 1 jam sehari.
2)
Ketika berdiri usahakan tubuh dalam
posisi normal yaitu tegak lurus dengan bahu ditarik kebelakang.
3)
Walaupun ingin tidur sebaiknya
berbaring miring ke kiri. Posisi seperti ini memungkinkan aliran darah dan
makanan ke arah plasenta berjalan normal, akan tetapi akan lebih baik bila ibu
meletakkan bantal diantara kedua lutut.
4)
Jaga sikap tubuh saat duduk dengan
punggung selalu lurus dan tidak dibungkukkan.
5)
Hindari duduk terlalu lama karena
punggung akan merasa lelah. Atasi dengan cara meletakkan kepala di atas meja
selama beberapa waktu, lalu cobalah untuk mereggangkan bagian belakang leher.
6)
Ganjal belakang punggung dengan
bantal yang empuk, dengan begitu tulang belakang selalu tersangga dengan baik.
7)
Jangan berdiri terus menerus untuk
waktu yang lama.
8)
Pada saat mengambil sesuatu di
lantai usahakan untuk berjongkok secara perlahan dengan punggung dalam keadaan
lurus kemudian baru mengambil barang tersebut dan setelah itu berdiri
perlahan-lahan.
c.
Kram kaki
Kram kaki banyak dikeluhkan ibu
hamil terutama pada triwulan kedua. Bentuk gangguan berupa kejang pada otot
betis atau otot telapak kaki. Kram kaki cenderung menyerang pada malam hari
selama 1-2 menit. Walaupun singkat tetapi dapat mengganggu tidur karena rasa
sakit yang menekan betis dan telapak kaki. Hingga kini, penyebab kram kaki
belum diketahui pasti. Diduga adanya ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh
ibu yang memicu gangguan pada sistem persarafan otot-otot tubuh. Penyebab
lainnya adalah kelelahan berkepanjangan serta tekanan rahim pada beberapa titik
persarafan yang berhubungan dengan saraf-saraf kaki.
Cara mengatasi kram kaki (Depkes RI,
2009) sebagai berikut:
1)
Meningkatkan konsumsi makanan yang
tinggi kandungan kalsium dan magnesium seperti aneka sayuran berdaun serta susu
dan produk olahannya. Kalau ini sulit dipenuhi ibu, dapat berkonsultasi kepada
bidan atau dokter mengenai makanan tinggi kalsium yang mudah diperoleh di
daerahnya.
2)
Senam hamil secara teratur. Senam
hamil dapat memperlancar aliran darah dalam tubuh.
3)
Jika kram menyerang pada malam hari,
bangkitlah dari tempat tidur. Lalu berdiri selama beberapa saat, tetap lakukan
meskipun terasa sakit.
4)
Dapat juga dilakukan pemijatan.
Luruskan kaki, minta bantuan suami untuk menarik telapak kaki kearah tubuh
dengan sebelah tangan, sementara tangan satunya menekan lutut ke bawah. Tahan
selama beberapa detik sampai kram hilang.
d.
Pembengkakan di kaki
Pembengkakan yaitu penimbunan cairan
akibat kadar garamn yang terlalu tinggi dalam tubuh. Garam memang bersifat
menahan air. Biasanya pembengkakan muncul di triwulan ketiga kehamilan.
Sebenarnya pembengkakan dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi bagian tubuh
yang sering jadi sasaran berkumpulnya cairan adalah tangan dan kaki. Itu semua
karena sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Pembengkakan dapat merupakan gejala
keracunan kehamilan (preeklampsia) dengan timbulnya tekanan darah tinggi, air
kemih mengandung protein dan nyeri kepala yang hebat. Jika timbul gejala-gejala
tersebut dianjurkan agar segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter atau
tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Preeklampsia yang
tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi eklampsia yang sangat fatal
bagi ibu dan janin (Depkes RI, 2009).
Cara mengatasi pembengkakan kaki
(Depkes RI, 2009) sebagai berikut:
1)
Mengurangi makananyang banyak
mengandung garam, misalnya telur asin, ikan asin, dll
2)
Setelah bengun pagi, angkat kaki
selama beberapa saat. Dapat juga ibu mengganjal kaki dengan bantal agar aliran
darah tidak sempat berkumpul di pergelangan dan telapak kaki.
3)
Sering-seringlah mengangkat kaki
agar cairan di kaki mengalir ke bagian atas tubuh.
4)
Bagi ibu yang bekerja di kantor dan
banyak duduk, jaga agara posisi kaki lebih tinggi. Gunakan bangku kecil atau
tumpukan buku sebagai penopang kaki.
5)
Naikkan kaki di atas bangku kecil
atau sofa selama duduk. Lakukan sesring mungkin untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya sumbatan pada aliran darah di kaki. Kalau aliran darah di pada kedua
kaki lancar-lancar saja, berbagaia keluhan akan langsung hilang.
6)
Jangan menyilangkan kaki ketika
duduk tegak, sebab aklan menghambat aliran darah di kaki.
7)
Jika upaya-upaya yang dilakukan di
atas tidak berhasil maka segera periksakan diri ibu ke bidan/dokter/tenaga
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.
e.
Wasir
Wasier adalah pembengkakan dan
peradangan yang terjadi pada pembuluh darah balik(vena) di daerah sekitar
dubur. Hal ini terjadi karena adanya sembelit sehingga terpaksa mengejan setiap
kali buang air besar. Padahal peregangan ketika mengejan inilah yang
kadang-kadang menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah di sekitar dubur,
lalu terjadi perdarahan.
Wasir dapat disebabkan oleh berbagai
sebab (Depkes RI, 2009) antara lain:
1)
Perubahan hormon dalam tubuh. Hormon
progesteron yang meningkat selama kehamilan antara lain bertugas memperkuat
janin di dalam rahim. Pada saat yang bersamaan hormon tersebut juga menghambat
gerak otot pencernaan hingga saluran pembuangan berjalan lancar.
2)
Ukuran janin yang kian besar,
akibatnya seringkali janin mendesak sejumlah pembuluh darah sekitar perut dan
panggul. Darah yang meningkat baik volume maupun alirannya jadi terhambat.
3)
Sembelit
4)
Gerakan fisik yang terbatas selama
hamil merupakan salah satu faktor penyebab kerja usus jadi ”malas”.
4.
Periksa Kehamilan Secara Rutin
a.
Periksa kehamilan secepatnya dan
sesering mungkin sesuai dengan anjuran petugas. Agar ibu, suami dan keluarga
dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan.
b.
Timbang berat badan setiap kali
periksa hamil. Berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam
kandungan.
c.
Minum 1 tablet tambah darah setiap
hari sesudah makan. Ibu hamil mendapat minimal 90 tablet selama masa kehamilan.
Tablet tambah darah mencegah ibu kurang darah. Minum tablet tambah darah tidak
membahayakan bayi.
d.
Minta imunisasi tetanus toksoid
kepada petugas kesehatan, imunisasi tetanus untuk mencegah penyakit tetanus
pada bayi baru lahir.
e.
Minta nasehat kepada petugas kesehatan
tentang makanan bergizi selama hamil. Makan makanan bergizi yang cukup membuat
ibu dan bayi sehat.
f.
Sering mengajak bicara bayi sambil
mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4 bulan.
5. Perawatan
kehamilan
a.
Psikologis
Kesiapan psikologis adalah saat
dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan
merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya.
Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mengalami masalah emosional selama hamil
misalnya depresi akan mempengaruhi proses perkembangan otak janin dan membawa
dampak emosi serta perilaku anak setelah lahir. Kesehatan dan kesiapan
psikologis sangat penting bagi masing-masing pihak baik istri maupun suami
(Depkes RI, 2009).
Dukungan dan peran serta suami dalam
masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses
persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa
kehamilan sudah pasti akan mempermudah dan meringankan ibu dalam menjalani dan
mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya janin
di dalam perutnya (Depkes RI, 2009).
b.
Hubungan suami istri
atau senggama selama kehamilan
c. Konsumsi
obat ibu hamil
Selama kehamilan apa yang dikonsumsi
oleh ibu akan dikonsumsi pula oleh janin, sehingga jika salah minum obat akan
mengganggu proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu. Sebelum hamil
delapan bulan ada baiknya ibu tidak minum obat apa pun, kalaupun terpaksa minum
obat perlu ekstra hati-hati.
Berikut beberapa hal yang wajib
dilakukan sebelum menelan suatu obat (Depkes RI, 2009):
1) Biasakan
untuk selalu memberitahu petugas kesehatan bahwa ibu sedang hamil.
2) Jangan
segan-segan bertanya apakah obat yang diberikan benar-benar aman bagi ibu hamil
atau tidak.
3) Kalaupun
mengkonsumsi obat bebas seperti obat flu atau batuk tanyakan dosis aman untuk
ibu hamil.
4) Bila
terpaksa mengkonsumsi obat untuk penyakit ibu tanyakan efek samping obat
tersebut terhadap janin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar