Minggu, 06 November 2016

MATERI KELAS IBU HAMIL




1.    Definisi Kehamilan
Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel sperma laki-laki dengan sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. (Depkes RI, 2009).
2.    Perubahan tubuh ibu selama kehamilan.
Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada tubuh ibu yang erat kaitannya dengan keluhan-keluhan selama kehamilan, yaitu :
a.    Perubahan payudara
Payudara dan puting jadi lebih lembut sekitar tiga minggu setelah pembuahan terjadi, kadang-kadang payudara terasa membengkak, mirip yang ibu rasakan menjelang haid. Membesarnya payudara ini karena kelenjar-kelenjar air susu membesar dan menyimpan lemak sebagai persiapan menyusui. Puting payudara dan daerah sekitar berwarna gelap.
b.    Peningkatan berat badan
Pada akhir trimester pertama ibu akan kesulitan untuk memasang kancing rok atau celana panjang. Hal itu bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak, tapi karena rahim berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesteron yang menyebabkan tubuh akan menahan air.
c.    Kram perut
Kram perut sering terjadi pada awal kehamilan serta akan terus berlangsung sampai rahim terletak di bagian tengah dan disangga dengan baik oleh tulang panggul (pada triwulan kedua). Kontraksi rahim sering terjadi secara teratur, sering dengan meningkatnya olah raga yang ibu lakukan selama hamil, saat berhubungan intim atau karena perubahan posisi dari tidur ke berdiri.
d.   Sering buang air kecil
Begitu haid terlambat 1-2 minggu biasanya ada dorongan untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena meningkatnya peredaran darah ketika hamil dan tekanan pada kandung kemih akibat membesarnya rahim, walaupun sering buang air kecil ibu harus tetap minum banyak agar tidak mengalami kekurangan cairan tubuh. Sering buang air kecil juga dirasakan saat kehamilan sudah mencapai umur 9 bulan, saat kepala bayi sudah masuk ke rongga panggul dan menekan kandung kemih.
e.    Sembelit (susah buang air besar)
Selama kehamilan usus lebih rileks bekerja sehingga dorongan untuk mengeluarkan sisa kotoran agak terlambat.
f.     Ngidam
Sejak awal kehamilan dorongan untuk ngemil atau makan makanan tertentu sering muncul pada ibu hamil. Keinginan untuk ngemil mungkin saja muncul karena kebutuhan tubuh untuk makan sedikit demi sedikit tetapi sering.
g.    Mual dan muntah
Mual dan muntah sering terjadi di pagi hari walaupun keadaan yang dirasakan oleh sekitar 50% ibu hamil dapat muncul setiap saat. Mual dan muntah dipicu oleh bau makanan atau parfum tertentu (yang pada kondisi normal tidak membuat mual). Hal ini terjadi karena perubahan hormon dalam tubuh, biasanya berlangsung selama 3 bulan pertama kehamilan dan berhenti begitu masuk bulan ke 4.
3.    Keluhan Umum Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Keluhan umum saat kehamilan menurut Depkes RI 2009 adalah sebagai berikut :
a.    Keputihan
Selama kehamilan keputihan akan bertambah dan tidak berwarna. Jika tidak ada rasa gatal dan tidak tercium bau yang kurang sedap maka ibu tidak perlu cemas. Jagalah kebersihan alat kelamin dan gunakan selalu celana dalam yang bersih dan kering. Keputihan berbau dan terasa gatal segera meminta pertolongan kepada petugas kesehatan.
b.    Nyeri pinggang
Kehamilan juga mempengaruhi keseimbangan tubuh karena cenderung untuk berat dibagian depan. Untuk menyeimbangkan berat tubuh maka ibu akan berusaha untuk berdiri dengan tubuh condong ke belakang. Oleh karena itu ibu akan merasakan nyeri di bagian pinggang, cara mengatasinya adalah sebagai berikut:
1)   Berolahraga dengan senam hamil atau berjalan kaki sekitar 1 jam sehari.
2)   Ketika berdiri usahakan tubuh dalam posisi normal yaitu tegak lurus dengan bahu ditarik kebelakang.
3)   Walaupun ingin tidur sebaiknya berbaring miring ke kiri. Posisi seperti ini memungkinkan aliran darah dan makanan ke arah plasenta berjalan normal, akan tetapi akan lebih baik bila ibu meletakkan bantal diantara kedua lutut.
4)   Jaga sikap tubuh saat duduk dengan punggung selalu lurus dan tidak dibungkukkan.
5)   Hindari duduk terlalu lama karena punggung akan merasa lelah. Atasi dengan cara meletakkan kepala di atas meja selama beberapa waktu, lalu cobalah untuk mereggangkan bagian belakang leher.
6)   Ganjal belakang punggung dengan bantal yang empuk, dengan begitu tulang belakang selalu tersangga dengan baik.
7)   Jangan berdiri terus menerus untuk waktu yang lama.
8)   Pada saat mengambil sesuatu di lantai usahakan untuk berjongkok secara perlahan dengan punggung dalam keadaan lurus kemudian baru mengambil barang tersebut dan setelah itu berdiri perlahan-lahan.
c.    Kram kaki
Kram kaki banyak dikeluhkan ibu hamil terutama pada triwulan kedua. Bentuk gangguan berupa kejang pada otot betis atau otot telapak kaki. Kram kaki cenderung menyerang pada malam hari selama 1-2 menit. Walaupun singkat tetapi dapat mengganggu tidur karena rasa sakit yang menekan betis dan telapak kaki. Hingga kini, penyebab kram kaki belum diketahui pasti. Diduga adanya ketidakseimbangan mineral di dalam tubuh ibu yang memicu gangguan pada sistem persarafan otot-otot tubuh. Penyebab lainnya adalah kelelahan berkepanjangan serta tekanan rahim pada beberapa titik persarafan yang berhubungan dengan saraf-saraf kaki.
Cara mengatasi kram kaki (Depkes RI, 2009) sebagai berikut:
1)   Meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kandungan kalsium dan magnesium seperti aneka sayuran berdaun serta susu dan produk olahannya. Kalau ini sulit dipenuhi ibu, dapat berkonsultasi kepada bidan atau dokter mengenai makanan tinggi kalsium yang mudah diperoleh di daerahnya.
2)   Senam hamil secara teratur. Senam hamil dapat memperlancar aliran darah dalam tubuh.
3)   Jika kram menyerang pada malam hari, bangkitlah dari tempat tidur. Lalu berdiri selama beberapa saat, tetap lakukan meskipun terasa sakit.
4)   Dapat juga dilakukan pemijatan. Luruskan kaki, minta bantuan suami untuk menarik telapak kaki kearah tubuh dengan sebelah tangan, sementara tangan satunya menekan lutut ke bawah. Tahan selama beberapa detik sampai kram hilang.
d.   Pembengkakan di kaki
Pembengkakan yaitu penimbunan cairan akibat kadar garamn yang terlalu tinggi dalam tubuh. Garam memang bersifat menahan air. Biasanya pembengkakan muncul di triwulan ketiga kehamilan. Sebenarnya pembengkakan dapat terjadi di seluruh tubuh, tetapi bagian tubuh yang sering jadi sasaran berkumpulnya cairan adalah tangan dan kaki. Itu semua karena sifat air yang selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. 
Pembengkakan dapat merupakan gejala keracunan kehamilan (preeklampsia) dengan timbulnya tekanan darah tinggi, air kemih mengandung protein dan nyeri kepala yang hebat. Jika timbul gejala-gejala tersebut dianjurkan agar segera memeriksakan diri ke bidan atau dokter atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Preeklampsia yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi eklampsia yang sangat fatal bagi ibu dan janin (Depkes RI, 2009).
Cara mengatasi pembengkakan kaki (Depkes RI, 2009) sebagai berikut:
1)   Mengurangi makananyang banyak mengandung garam, misalnya telur asin, ikan asin, dll
2)   Setelah bengun pagi, angkat kaki selama beberapa saat. Dapat juga ibu mengganjal kaki dengan bantal agar aliran darah tidak sempat berkumpul di pergelangan dan telapak kaki.
3)   Sering-seringlah mengangkat kaki agar cairan di kaki mengalir ke bagian atas tubuh.
4)   Bagi ibu yang bekerja di kantor dan banyak duduk, jaga agara posisi kaki lebih tinggi. Gunakan bangku kecil atau tumpukan buku sebagai penopang kaki.
5)   Naikkan kaki di atas bangku kecil atau sofa selama duduk. Lakukan sesring mungkin untuk memperkecil kemungkinan terjadinya sumbatan pada aliran darah di kaki. Kalau aliran darah di pada kedua kaki lancar-lancar saja, berbagaia keluhan akan langsung hilang.
6)   Jangan menyilangkan kaki ketika duduk tegak, sebab aklan menghambat aliran darah di kaki.
7)   Jika upaya-upaya yang dilakukan di atas tidak berhasil maka segera periksakan diri ibu ke bidan/dokter/tenaga kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan.

e.    Wasir
Wasier adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada pembuluh darah balik(vena) di daerah sekitar dubur. Hal ini terjadi karena adanya sembelit sehingga terpaksa mengejan setiap kali buang air besar. Padahal peregangan ketika mengejan inilah yang kadang-kadang menyebabkan pecahnya pembuluh-pembuluh darah di sekitar dubur, lalu terjadi perdarahan. 
Wasir dapat disebabkan oleh berbagai sebab (Depkes RI, 2009) antara lain:
1)   Perubahan hormon dalam tubuh. Hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan antara lain bertugas memperkuat janin di dalam rahim. Pada saat yang bersamaan hormon tersebut juga menghambat gerak otot pencernaan hingga saluran pembuangan berjalan lancar.
2)   Ukuran janin yang kian besar, akibatnya seringkali janin mendesak sejumlah pembuluh darah sekitar perut dan panggul. Darah yang meningkat baik volume maupun alirannya jadi terhambat.
3)   Sembelit
4)   Gerakan fisik yang terbatas selama hamil merupakan salah satu faktor penyebab kerja usus jadi ”malas”.
4.    Periksa Kehamilan Secara Rutin
a.    Periksa kehamilan secepatnya dan sesering mungkin sesuai dengan anjuran petugas. Agar ibu, suami dan keluarga dapat mengetahui secepatnya jika ada masalah yang timbul pada kehamilan.
b.    Timbang berat badan setiap kali periksa hamil. Berat badan bertambah sesuai dengan pertumbuhan bayi dalam kandungan.
c.    Minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan. Ibu hamil mendapat minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Tablet tambah darah mencegah ibu kurang darah. Minum tablet tambah darah tidak membahayakan bayi.
d.   Minta imunisasi tetanus toksoid kepada petugas kesehatan, imunisasi tetanus untuk mencegah penyakit tetanus pada bayi baru lahir.
e.    Minta nasehat kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama hamil. Makan makanan bergizi yang cukup membuat ibu dan bayi sehat.
f.     Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4 bulan.


5.    Perawatan kehamilan
a.    Psikologis
Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah ingin mempunyai anak dan merasa telah siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan mendidik anaknya. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang mengalami masalah emosional selama hamil misalnya depresi akan mempengaruhi proses perkembangan otak janin dan membawa dampak emosi serta perilaku anak setelah lahir. Kesehatan dan kesiapan psikologis sangat penting bagi masing-masing pihak baik istri maupun suami (Depkes RI, 2009).
Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga memicu produksi ASI. Keterlibatan suami sejak awal masa kehamilan sudah pasti akan mempermudah dan meringankan ibu dalam menjalani dan mengatasi berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya akibat hadirnya janin di dalam perutnya (Depkes RI, 2009).
b.    Hubungan suami istri atau senggama selama kehamilan
c.    Konsumsi obat ibu hamil
Selama kehamilan apa yang dikonsumsi oleh ibu akan dikonsumsi pula oleh janin, sehingga jika salah minum obat akan mengganggu proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu. Sebelum hamil delapan bulan ada baiknya ibu tidak minum obat apa pun, kalaupun terpaksa minum obat perlu ekstra hati-hati.
Berikut beberapa hal yang wajib dilakukan sebelum menelan suatu obat (Depkes RI, 2009):
1)   Biasakan untuk selalu memberitahu petugas kesehatan bahwa ibu sedang hamil.
2)   Jangan segan-segan bertanya apakah obat yang diberikan benar-benar aman bagi ibu hamil atau tidak.
3)   Kalaupun mengkonsumsi obat bebas seperti obat flu atau batuk tanyakan dosis aman untuk ibu hamil.
4)   Bila terpaksa mengkonsumsi obat untuk penyakit ibu tanyakan efek samping obat tersebut terhadap janin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar